👯 Renungan Harian 5 April 2019
RenunganHarian MisionerSelasa Biasa XVIII, 02 Agustus 2022P. S. Eusebius Vercelli, S. Petrus Yulianus EymardYer. 30:1-2,12-15,18-22; Mzm. 102:16-18,19-21,29,22-23; Mat. 14:22-36 Tahun 2012 saya menjalani tahun orientasi pastoral di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Baru beberapa bulan di tempat itu, saya diajak mengikuti pertemuan pastoral
Dalampada itu, Ebit turut berdoa agar ALLAH menyelamatkan rumah tangga pasangan ini dan rumah tangga kita semua. "Janganlah bina mahligai bahagia atas tangisan air mata isteri yang kita nikahi dan cintai serta tangisan anak-anak," katanya. Menurut Ebit lagi, sewaktu beliau turun berdakwah di jalanan, kelihatan wajah sedih anak-anak ini yang
RenunganHarian: Kamis, 5 Agustus 2021 - Kita Memang Berbeda Diposkan oleh Sekolah Kristen Kalam Kudus Surakarta 8/01/2021 Posting Komentar Kamis, 5 Agustus 2021 Renungan Harian: Senin, 18 November 2019 - Mengucap Syukur: Mudah Tapi Sulit Dilakukan 11/18/2019 Tidak ada komentar Renungan Harian: Kamis, 7 Juli 2022 - Membuahkan Hasil
1 Waktu Dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2011 s/d November 2011 di Makassar, tempat dimana surat kabar Harian Tribun Timur eksis, yang lebih tepatnya di jalan Cendrawasih No. 430, Makassar 90134. 2. Objek Dan Subjek Penelitian Objek penelitian adalah fokus atau sasaran penelitian.
PeyHurint dengan judul Jalan Penyangkalan Diri dan Jalan Salib. RD. Pey Hurint menulis Renungan Harian Katolik ini dengan mengacu pada Nahum 1:15,2:2,3:1-3,6-7, dan bacaan Injil Matius 16:24-28
RenunganSabtu, 30 April 2022 Renungan Jumat, 29 April 2022 Keuskupan Agung Kupang. Pertransiit Benefaciendo Arah Dasar KAK. Sejarah Singkat KAK; Arah Dasar KAK 2020-2025 Renungan Harian Rabu, 11 Mei 2022 Mei 11, 2022 Mei 11, 2022 yanq 0. Renungan Harian . Renungan Senin, 9 Mei 2022
Minggu 10 November 2019. Renungan Harian 06 November 2019 PENGERTIAN SEMPURNA Dalam membahas tema buku ini, mau tidak mau kita harus memahami apa yang dimaksud dengan "sempurna" itu. Kesempurnaan artinya keadaan atau sesuatu yang bersifat sempurna. (Mat. 5:48). Bagi manusia, hal menjadi sempurna memang mustahil, tetapi tidak bagi Allah
RenunganHarian 220 (Sabtu, 6 April 2019) WebAdminSKK April 5, 2019 . Tanda Nabi Palsu. Devotion from: Matius 7:15-23. Pada ajaran yang berikutnya Tuhan Yesus memberikan petunjuk untuk membedakan mana nabi yang sejati dan mana nabi yang palsu. Ayat 15 mengingatkan umat Tuhan untuk mewaspadai nabi palsu.
RenunganHarian Katolik Selasa 2 April 2019 Yohanes 5: 1-16 'Korelasi Kesehatan Batiniah dan Fisik' Renungan Harian Katolik Selasa 2 April 2019 Yohanes 5: 1-16 'Korelasi Kesehatan Batiniah dan Fisik' Rabu, 3 Agustus 2022; Cari. Network. Tribunnews.com; TribunnewsWiki.com; TribunStyle.com; TribunTravel.com; TribunWow.com;
JadwalLive Streaming Misa Harian Keuskupan Agung March 24, 2020. Gereja Katolik St. Albertus Agung. Jl. AM Sangaji 20, Jetis. Yogyakarta - 55233. Telp : (0274) 517809 - 512412. Hubungi kami: komsosjetis@gmail.com.
RenunganJumat, 5 Agustus 2022, pekan biasa XVIII Bacaan: Nah. 1:15; 2:2; 3:1-3,6-7; MT Ul. 32:35cd-36ab,39abcd,41; Mat. 16:24-28. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku." (Matius 16:24) Aku adalah pengikut Yesus yang sudah dibaptis dan menerima keselamatan dari-Nya.
GameNaga Khayalan Pancaran Air Hidup 2 Agustus 2022. Renungan Harian • 2 August 2022 • Bidang Teologi. Bacaan: Kolose 4 : 2 - 6 | Pujian: KJ. 427. Nats: "Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang." (Ayat 6). Pernah menangkap naga?
4hcbn. - Renungan harian Kristen hari ini Selasa, 5 April 2022 diberi judul Pujian dan Penyembahan di Hati Tuhan. Bacaan renungan hari ini diambil dari Ibrani 1315 "Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan namaNya". Sebagian orang menganggap bahwa pujian penyembahan Tuhan tidak memiliki porsi yang penting seperti doa dan firman. Baca Juga Renungan Harian Kristen Hari Ini, Senin, 4 April 2022 Kasih Adalah Kebenaran Oleh karena itu, beberapa orang merasa telinganya tidak terbiasa mendengarkan, tidak nyaman, bahkan sama sekali tidak tertarik dengan lagu-lagu pujian tersebut. Sebaiknya, ada juga yang bisa menyanyikan banyak lagu rohani, tetapi mereka tidak merasakan ada sesuatu yang istimewa dalam pujian penyembahan tersebut. Mereka hanya sekedar benyanyi. Orang-orang yang seperti ini biasanya akan sulit untuk bisa dengan sungguh-sungguh mengenal dan mengalami Tuhan secara pribadi. Baca Juga Renungan Harian Kristen Hari Ini, Minggu, 3 April 2022 Menyelidiki Supaya Mengerti Musik dan lagu sangat membantu kita untuk memuji dan menyembah Tuhan. Paulus dan Silas dalam Kisah Para Rasul 1624-26 mengajarkan kepada kita tentang rahasia penyembahan. Editor Andika Saputra Sumber Kanal YouTube Renungan Keluarga Allah Tags Terkini
RATAPAN DI BUKIT GOLGOTAMatius 2745-56Matius 2746. “Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”Ratapan Yesus tidak hanya di taman Getsemani, Dia pun meratap saat berada di kayu salib. Yesus pernah berkata “Aku dan Bapa adalah satu Yoh. 1030. Namun, saat berada di kayu salib, hubungan-Nya yang erat dengan Bapa terputus sampai Yesus berkata “Eli, Eli lama sabakhtani?” Artinya Allah-Ku, Allah-Ku mengapa Engkau meninggalkan Aku? Mat. 2746. Pada saat itulah, penderitaan yang dialami Yesus bukan hanya secara fisik dan jiwa, tetapi juga secara spiritual. Allah Bapa meninggalkan Yesus karena Yesus harus menangung dosa manusia 2 Kor. 521.Tetapi tahukah Anda, bahwa keterpisahan-Nya dengan Bapa di sorga justru membuat hubungan kita dengan Bapa yang sebelumnya terputus karena dosa, dibuat-Nya menjadi pulih dan menyatu kembali dan mengubah status serta kedudukan kita menjadi anak Allah Yoh. 112. Sehingga sekarang kita bisa berdoa memanggil Allah sebagai Bapa. Dan sebagai Bapa, Ia pasti memelihara dan menjamin hidup kita. Setiap saat kita bisa menghampiri Allah, bukan karena apa yang kita perbuat melainkan karena apa yang sudah dikerjakan Yesus di kayu salib Ibr. 1019-25.Bukan hanya itu, karya-Nya di kayu salib memberi jaminan kesembuhan dalam segala aspek hidup kita, termasuk kesembuhan dari penyakit, ekonomi, hubungan keluarga dan orang lain. Jika kita jatuh dalam dosa, mari segera merendahkan diri, dan minta ampun, dan percayalah tangan-Nya selalu terbuka untuk mengampuni kita karena Yesus telah mencurahkan tubuh dan darah-Nya di kayu salib sebagai korban perdamaian bagi kita. “Tuhan Yesus, saya bersyukur apa yang Engkau kerjakan di kayu salib telah memperdamaikan saya dengan Bapa di sorga dan memberikan status baru bagi saya. Amin.” Check Also Renungan 16 Juni 2023Ilustrasi Renungan 16 Juni 2023 KELUARGA DAN MISI Renungan 16 Juni 2023, Bacaan Alkitab Kisah …
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah U Keb. 2 Mzm. 34 Yoh. 7 Diskriminasi SARA kian riuh diperdengarkan di tengah publik menyongsong perayaan pesta demokrasi. Narasi yang dibangun untuk mengajak orang memilih tokoh tertentu bukan pada rekam jejak pekerjaan seseorang, tapi berlandaskan politik identitas. Hoax atau berita palsu berperan penting dalam mendukung terlaksananya politik identitas ini. Maka kualitas pemilu semakin jauh dari esensinya karena bahkan terkesan mengubur esensi itu. Politik identitas bukanlah hal baru. Di zaman Yesus, politik identitas seringkali dimunculkan sebagai sebuah upaya untuk membungkam kebenaran yang ditampilkan. Kepercayaan kepada Yesus yang berlandaskan pada karya dan pengajaran-Nya dikalahkan oleh isu tentang asal-muasal Yesus. Yesus Sang Mesias mulai diragukan bahkan tidak dipercaya karena mereka mulai mengkaitkan diri Yesus dengan keluarga dan asalnya. Diskriminasi SARA yang ditampilkan oleh orang Yahudi itu berasal dari ketaatan yang buta terhadap hukum dan ajaran agama sehingga membuat mata hati mereka tertutup bagi karya Allah. Penghayatan iman yang sempit menghasilkan bencana yang seharusnya tidak terjadi bagi diri sendiri dan sesama. Klaim kebenaran bukan berlandasan apa yang telah dibuat tapi lebih pada siapa orang yang melakukan. Maka kebenaran yang seharusnya ada dibungkam oleh kebenaran karena diskriminasi SARA. Yesus sungguh-sungguh mengalami hal ini. Bahwa kehadiran-Nya, karya-karya-Nya, perjuangan-Nya untuk membela mereka yang kecil, lemah dan berdosa diabaikan begitu saja karena mereka tahu asal-muasal Yesus. Bahkan Yesus harus menerima ancaman dibunuh akibat karya-Nya, dan akibat dari kenyataan bahwa Dia berasal dari latar belakang keluarga miskin dan sederhana. Meski demikian, Yesus tetap berjuang untuk mewujudkan perjuangan-Nya untuk orang kecil dan menderita. Sebentar lagi kita akan mengikuti pemilu. Ada banyak narasi yang dibangun dalam ruang-ruang publik di mana isu-isu SARA dihadirkan pula. Hoax-hoax, tuduh-menuduh tentang kebenaran selalu dimainkan. Maka dalam konteks prapaska, kita semua diminta untuk jeli memilih menentukan pilihan. Sebuah pilihan yang bukan berdasarkan isu-isu SARA, politik kebohongan, tetapi lebih dari itu pilihan yang lahir dari penilaian yang objektif tentang visi-misi, rekam jejak, sehingga pengalaman Yesus yang terjadi 2000 tahun lalu tidak terjadi pada zaman sekarang. Masa prapaska sebagai masa pertobatan senantiasa menggerakkan kita untuk menempatkan kebenaran pada porsi yang sebenarnya. Fr. Everestus Nerow Leftungun “Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku” Yoh. 729. Marilah berdoa Ya Tuhan, bantu kami untuk terus menghargai sesama kami, seperti kami menghargai diri kami masing-masing. Amin
renungan harian 5 april 2019