🌒 Desain Kartu Indonesia Pintar
Selainitu, Anda juga bisa mengunduh berbagai macam logo-logo umum, poster, banner, spanduk, id card, kartu nama, twibbon, dll dengan berbagai maca format sesuai kebutuhan. Situs ini telah menampilkan lebih dari 1000+ vector logo dan template kebutuhan desain.
DownloadJuknis PIP 2020 Petunjuk Teknis Program Indonesia Pintar Jenjang SD,SMP,SMA,SMK Terbaru - Rekan-rekan semua kali ini admin akan membagikan artikel mengenai Download Juknis PIP 2020 Petunjuk Teknis Program Indonesia Pintar Jenjang SD,SMP,SMA,SMK Terbaru. Juknis pip 2020 yang merupakan singkatan dari petunjuk teknis program Indonesia Pintar tahun 2020 dimaksud untuk panduan bagi pihak
Andaakan mendaftar dengan email .Pastikan email aktif dan dapat digunakan.
Teoriini di desain bagi para peneliti untuk menguji (K KS) dan Kartu Indonesia Pintar (K IP) yang saat ini sedang dibagikan ke berbagai daerah maupun wilayah di Indonesia. Namun dalam kebijakan Kartu Indonesia Sehat yang dikeluarkan oleh pemerintah, di satu sisi kebijakan ini sejalan dengan penegakan hak asasi manusia
Katakunci: Program Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Pintar, Pemerataan Pendidikan, Permasalahan Pendidikan, Alternatif Solusi 1. PENDAHULUAN Pemerataan pendidikan dapat menjadi tolok ukur bagi kemajuan suatu wilayah dengan perbaikan dan penataan pendidikan yang baik secara terus menerus seiring perkembangan zaman. Pemerataan pendidikan ditandai
Permainanpapan merupakan jenis permainan yang dimainkan di atas papan yang khas bagi permainan tersebut. Seperti hiburan lainnya, permainan papan dapat menggambarkan subyek apapun. Di tingkat dasar, terdapat banyak jenis dan gaya permainan papan, termasuk yang tak memiliki tema tak terpisah - seperti dam Inggris — begitupun permainan yang
GambarKartu Indonesia Pintar Apakah Anda mencari gambar tentang Gambar Kartu Indonesia Pintar? Jelajahi koleksi gambar, foto, dan wallpaper kami yang sangat luar biasa. Gambar yang baru selalu diunggah oleh anggota yang aktif setiap harinya, pilih koleksi gambar lainnya dibawah ini sesuai dengan kebutuhan untuk mulai mengunduh gambar.
JawaPoscom-Kabar gembira bagi pemegang Kartu Indonesia Pintar Kuliah atau KIP-K yang ingin melanjutkan studi di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.Pada Senin (17/8), Rektor Unair Mohammad Nasih mengumumkan bahwa Unair akan menghelat tes masuk mandiri gelombang kedua. "Namun untuk kali ini, tidak semua program studi dibuka," ujar Nasih di sela-sela meninjau Pusat Ujian Online Jalur
ApakahAnda mencari Kartu Nama Kecantikan Medis gambar ilustrasi? Pikbest telah menemukan 1059 gambar royalti bagus,png,dan vektor. Lebih banyak ilustrasi gratis bebas royalti Unduh untuk penggunaan komersial,Silakan kunjungi PIKBEST.COM
Mediakartu adalah salah satu inovasi media pembelajaran yang terdiri dari berbagai jenis. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas melalui studi perbandingan antara Kartu Pintar dan Truth and Dare pada materi larutan penyangga di SMA Negeri 1 Alalak. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan desain non equivalent group design. Teknik analisis instrumen menggunakan
Masingmasing provinsi diharapkan punya gerakan percontohan untuk mengimplementasikan kartu Indonesia Pintar tersebut.
GambarDesain Kartu Pintar. 565977 results search for desain kartu pintar videos. kartu undangan ulang tahun desain brosur makanan desain stiker makanan kartu pelajar desain plakat desain spanduk sepak bola desain sampul buku desain menu desain kartu nama.
bNws. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Pemberian Kartu Indonesia Pintar KIP Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Bagi Peserta Didik di PKBM Gema Pada Pendidikan Kesetaraan Program Paket B dan C Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Menghasilkan rekomendasi keilmuan Pendidikan Masyarakat, mempublikasikan hasil penelitian pada prosiding, jurnal nasional maupun Internasioanal. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan dan memperkaya pengembangan teori ilmu pendidikan, ilmu sosial dan ilmu pengetahuan sejenis dalam menambah cakrawala dan membuka wawasan keilmuan PLS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Peneliti mengadakan pengamatan dan mencari data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari responden yang diamati. Peneliti secara terus menerus melaksanakan wawancara dengan informan secara mendalam untuk mengumpulkan data dari peserta didik Pendidikan Keseteraan Pada Program Paket B dan C. Teknik yang di gunakan, Teknik Triangulasi Data yaitu Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi. Hasil penelitianWarga belajar penerima bantuan KIP di PKBM GEMA pada Pendidikan kesetaraan Pada Program Paket A dan Paket B kecamatan Tawang tahun 2018 berjumlah 103 dan diberikan setiap setahun sekali, warga belajar yang seluruhnya memiliki Kartu Indonesia Pintar KIP. Warga belajar yang menerima bantuan KIP telah memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Dengan adanya pemberian dana KIP Motivasi warga belajar dalam mengikuti Pembelajaran pada pendidikan kesetraan Paket B dan Paket C di PKBM GEMA semakin meningkat. Di tunjukkan adanya minat untuk datang dalam proses pembelajaran frekuensi kehadiran serta ketekunan, keuletan dan kemauan/minat untuk belajar sangat nampak sekali ketika mereka mendapatkan dana bantuan Kartu Indonesia Pintar KIP Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JURNAL COMM-EDUe-ISSN 2615-1480 p-ISSN 2622-5492 Volume 2 Nomor 2, Mei 2019147PEMBERIAN KARTU INDONESIA PINTAR KIP DALAM UPAYA MENINGKATKANMOTIVASI BELAJAR BAGI PESERTA DIDIK DI PKBM GEMA PADA PENDIDIKANKESETARAAN PROGRAM PAKET B DAN C KECAMATAN TAWANG KOTATASIKMALAYASyaefuddin1, Lulu Yuliani2, Lesi Oktiwanti31,2,3 Prodi Pendidikan Masyarakat, Universitas Siliwangi, Kota Tasikmalaya, Indonesia1syaefuddin ini bertujuan untuk mengetahui “Pemberian Kartu Indonesia PintarKIP Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Bagi Peserta Didik diPKBM Gema Pada Pendidikan Kesetaraan Program Paket B dan C KecamatanTawang Kota Tasikmalaya. Menghasilkan rekomendasi keilmuan PendidikanMasyarakat, mempublikasikan hasil penelitian pada prosiding, jurnal nasionalmaupun Internasioanal. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikansumbangan dan memperkaya pengembangan teori ilmu pendidikan, ilmusosial dan ilmu pengetahuan sejenis dalam menambah cakrawala danmembuka wawasan keilmuan PLS. Penelitian ini menggunakan pendekatankualitatif untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yangmengandung makna. Peneliti mengadakan pengamatan dan mencari datadeskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari responden yang secara terus menerus melaksanakan wawancara dengan informansecara mendalam untuk mengumpulkan data dari peserta didik PendidikanKeseteraan Pada Program Paket B dan C. Teknik yang di gunakan, TeknikTriangulasi Data yaitu Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi. HasilpenelitianWarga belajar penerima bantuan KIP di PKBM GEMA padaPendidikan kesetaraan Pada Program Paket A dan Paket B kecamatan Tawangtahun 2018 berjumlah 103 dan diberikan setiap setahun sekali, warga belajaryang seluruhnya memiliki Kartu Indonesia Pintar KIP. Warga belajar yangmenerima bantuan KIP telah memenuhi kriteria yang telah adanya pemberian dana KIP Motivasi warga belajar dalam mengikutiPembelajaran pada pendidikan kesetraan Paket B dan Paket C di PKBM GEMAsemakin meningkat. Di tunjukkan adanya minat untuk datang dalam prosespembelajaran frekuensi kehadiran serta ketekunan, keuletan dankemauan/minat untuk belajar sangat nampak sekali ketika merekamendapatkan dana bantuan Kartu Indonesia Pintar KIPKata Kunci Pemberian Pendistribusian, Kartu Indonesia Pintar KIP, MotivasiBelajar JURNAL COMM-EDUe-ISSN 2615-1480 p-ISSN 2622-5492 Volume 2 Nomor 2, Mei 2019148PENDAHULUANPresiden Republik Indonesia melalui Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2014 telahmenginstrusikan Kepada Menteri, Kepala Lembaga Negara, dan Kepala PemerintahDaerah untuk melaksanakan Program Keluarga Produktif melalui Program SimpananKeluarga Sejahtera PSKS, Program Indonesia Sehat PIS dan Program IndonesiaPintar PIP. Pencapaian tujuan tersebut diperlukan langkah – langkah Proaktif lembagadan institusi terkait sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing secaraterkoordinasi dan terintegrasi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemerintah untuk memberikan masyarakat agar memperoleh layanan pendidikanyaitu salah satunyamelalui program Kartu Indonesia Pintar KIP. Program tersebutdiharapkan dapat membangun generasi yang unggul danmasyarakat generasi mudamendapatkan pendidikan yang layak Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 dan PP 25Tahun 2005, maka semua warga negara Indonesia berhak mendapat pendidikan danpengajaran tanpa terkecuali, baik” orang kaya” maupun miskin dan masyarakatperkotaan maupub pedesaan terpencil.Kebijakan Kartu Pendidikan KIP merupakan program pemerintah yang diluncurkanuntuk mengatasi masalah yang terjadi karena masih banyak ditemukan kasus siswayang masih usia sekolah namun putus sekolah karena kesulitan biaya. Kartu IndonesiaPintar KIP sangat dibutuhkan oleh siswa-siswa yang berasal dari keluarga kurangmampu/miskin, karena siswa-siswa yang berasal dari keluarga miskin sangat rentanakan terjadinya masalah putus sekolah. Hal ini disebabkan karena keadaaanperekonomian keluarga siswa yang kurang mendukung, sehingga siswa tersebutmemutuskan untuk berhenti sekolah dan memilih bekerja. Prioritas sasaran penerimaKIP adalah peserta didik berusia 6 sampai dengan 21 tahun yang berasal dari keluargamiskin atau rentan miskin. penerima KIP terdaftar sebagai peserta didik di PusatKegiatan Belajar Masyarakat PKBM, Sanggar Kegiatan Belajar SKB dan LembagaKursus dan Pelatihan LKP dan terdaftar dalam Dapodik satuan Pendidikan NonformalSumber dana bantuan ini dalah dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara-PerubahanAPBN-P. Dana bantuan ini merupakan bantuan tunai kepada seluruh anak usiasekolah yang berasal dari keluarga kurang mampu melalui Kementrian Pendidikan danKebudayaan Kemendikbud dan Kementrian Agama Kemenag. Program IndonesiaPintar PIP ini merupakan penyempurnaan Program Bantuan Siswa Miskin BSM,yang telah bergulir sejak tahun 2008. Kartu Indonesia Pintar KIP menjamin anak usiasekolah yang berasal dari keluarga tidak mampu baik yang bersekolah maupun tidak,Kementrian Pendidikan dan KebudayaanDengan adanya pemberian Kartu Indonesia Pintar KIP motivasi belajar peserta didikpaket B dan C DI PKBM GEMA akan semakin meningkat. Berdasarkan uraian diatas,maka peneliti memiliki ketertarikan yang sangat mendalam untuk melakukan suatupenelitian yang berjudul “Pemberian Kartu Indonesia Pintar KIP Dalam UpayaMeningkatkan Motivasi Belajar Bagi Peserta Didik di PKBM GEMA Pada ProgramKesetaraan Paket B dan C Kecamatan tawang Kota Tasikmalaya. JURNAL COMM-EDUe-ISSN 2615-1480 p-ISSN 2622-5492 Volume 2 Nomor 2, Mei 2019149METODE PENELITIANPenelitian ini berlokasi di PKBM GEMA Pendidikan Kesetaraan pada Program Paket Bdan C di Jalan Benda No 72 Cikalang Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Pendekatanpenelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif,berdasarkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian yang lebih mengutamakanpada masalah proses, makna, pemahaman, interaksi, serta kompleksitas. Menurutsugiyono 20101 metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untukmeneliti pada kondisi obyektif alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen, dimanapeneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukantriangulasi gabungan analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebihmenekankan pada makna dari pada generalisasi. Obyek dalam penelitian kualitatifadalah obyek yang ilmiah, atau natural setting, sehingga metode penelitian ini disebutsebagai metode naturalistik. Obyek yang alamiah adalah obyek apa adanya, tidakdimanipulasi oleh peneliti sehingga kondisi peneliti saat memasuki obyek, setelahberada di obyek dan setelah keluar dari obyek relatif tidak berubah. Dalam penelitiankualitatif, peneliti menjadi instrumen kunci. Obyek dalam penelitian ini adalahpelaksanaan Pemberian Kartu Indonesia Pintar KIP. Subjek penelitian dalampenelitian ini yaitu Warga Belajar, pengelola, tutor, dan orang tua di PKBM Gema PadaPendidikan Kesetaraan Program Paket B dan C Kecamatan Tawang Kota Tasikmalayayang mendapatkan dana bantuan Program Indonesia Pintar melalui Kartu IndonesiaPintar. KIP. Subjek penelitian digunakan sebagai sumber data untuk mendapatkaninformasi yang diperlukan mengenai berbagai hal yang sedang diteliti. MenurutMoleong 2008, hlm. 188 Subjek penelitian merupakan orang dalam pada latarpenelitian’. Pendapat tersebut menegaskan bahwa subjek dari penelitian adalahseseorang yang berada dalam lingkungan yang akan diteliti. Berbeda dengan pendapatArikunto 2009, hlm. 152 yang menyebutkan bahwa “Subjek penelitian pada umumnyaadalah manusia atau apa saja yang menjadi urusan manusia”. Secara rinci pendapattersebut mengungkapkan bahwa subjek penelitian dapat berupa benda, hal, dan atauorang yang berada pada ruang lingkup yang diteliti. Teknik Pengumpulan data adalahobservasi, wawancara dan Dokumentasi sedangkan Instrumen pengumpulan datapneliti itu sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat menurut Sugiyono 2011, hlm. 222yang menyatakan bahwa “Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alatpenelitian adalah peneliti itu sendiri”. “Instrumen merupakan alat bantu bagi penelitidalam menggunakan metode pengumpulan data” Arikunto, 2009, hlm. 101.HASIL DAN PEMBAHASANPemerintah memberikan bantuan pendidikan berupa Kartu Indonesia Pintar KIP bagianak –anak miskin yang rawan putus sekolah agar dapat mencukupi kebutuhanpendidikan mereka. Pengalokasian dana bantuan Kartu Indonesia Pintar KIP di PKBMGEMA Pada Pendidikan Kesetaraan Program Paket B dan C Kecamatan Tawang KotaTasikmalaya satu tahun sekali jumlah nominal tergantung kelas. Pada Tahun 2018Penerima Bantuan Kartu Indonesia Pintar KIP di PKBM GEMA pada paket B dan Cberjumlah 103 warga belajar. Untuk paket B kelas 7 dan kelas 8 sebesar Rp. kelas 9 sebesar Rp. , bagi paket C kelas 10 dan 11 sedangkan kelas 12 sebesar Rp pengambilan danauntuk Paket C di Bank BNI dilakukan oleh masing –masing siswa dan Paket Bpengambilan dana nya di Bank BRI dengan didampingi oleh orang tua masing –masing. JURNAL COMM-EDUe-ISSN 2615-1480 p-ISSN 2622-5492 Volume 2 Nomor 2, Mei 2019150Dengan persayaratan ada 1 surat keterangan dari PKBM, 2 Lampiran SK dariKementrian Kemendikbud kartu Pelajar, Paket B dilampir KTP Paket C. Ditujukanuntuk mencukupi kebutuhan pendidikan siswa di luar biaya operasional sekolah,misalnya untuk membeli perlengkapan sekolah, biaya transportasi, uang saku, dan lain– lain. Pemberian dana bantuan Kartu Indonesia Pintar KIP diberikan kepada wargabelajar PKBM pada Pendidikan Kesetaraan Program Paket B dan Paket C Setahun Program Indonesia Pintar melalui Kartu Indonesia Pintar adalah satu programnasional tercantum dalam RPJM 2015- 20191. Meningkatkan angka partisipasi pendidikan dasar dan menengah2. Meningkatkan angka keberlanjutan pendidikan yang ditandai dengan menurunnyaangka putus sekolah dan angka melanjutkan3. Menurunnya kesenjangan partisipasi pendidikan antar kelompok masyarakat,terutama antara penduduk kaya dan penduduk miskin, antara penduduk laki- lakidan penduduk perempuan, antara wilayah perkotaan dan pedesaan, dan antardaerah4. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik pendidikan kesetaraan pada programpaket B dan C di PKBM GEMAHadi Supeno 199911 menyatakan bahwa pendidikan yang dulunya begitu mulia,yakni melepaskan rakyat dari cengkraman kemelaratan, kini telah menjadi alat darisistem masyarakat kapitalis. Pendidikan hanyalah milik mereka yang berduit, danmereka yang berasal dari kelas menengah dan atas. Pendidikan telah menjadi barangmewah, dengan harga yang begitu mahal. Pasal 34 UUD 1945 telah menjamin bahwafakir miskin dan anak – anak terlantar dipelihara oleh Negara. Kalimat tersebut jika kitakaji pada tataran empiris sehari – sehari hanyalah sebuah cita – cita yang tidak tahusampai kapan akan merata sampai pada lapisan masyarakat paling bawah khususnyamasyarakat adanya pemberian dana KIP Motivasi warga belajar dalam mengikutiPembelajaran pada pendidikan kesetraan Paket C di PKBM GEMA semakin tunjukkan adanya minat untuk datang dalam proses pembelajaran frekuensikehadiran serta ketekunan, keuletan dan kemauan untuk belajar sangat nampak sekaliketika mereka mendapatkan dana – faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu faktor internal adalah faktoryang berasal dari diri warga belajar itu sendiri yaitu adanya kemauan, minat wargabelajar, kecerdasan dan kondisi yang sehat antara jasmani dan rohani pada wargabelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi warga belajar dalam mengikutipembelajaran. Faktor eksternal meliputi lingkungan sosial, latar belakang keluarga,tingkat pendidikan dan ekonomi orang tua. Faktor internal yang berasal dari dalamindividu adalah adanya keinginan yang kuat dari warga belajar paket B dan C danadanya minat kesadaran serta kondisi yang sehat dari warga belajar untuk mengikutipembelajar. Menurut Clayton Alderfer dalam Nashar, 200442 Motivasi belajar adalahkecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasratuntuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin. Dalam motivasi terkandungadanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkansikap serta perilaku pada individu belajar Koeswara,1989;Siagia,1989;Sehein, JURNAL COMM-EDUe-ISSN 2615-1480 p-ISSN 2622-5492 Volume 2 Nomor 2, Mei 20191511991;Biggs dan Tefler, 1987 dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006 tertentu sesuai denganapa yang dikehendakinya. Hakim 200726 mengemukakan pengertian motivasi adalahsuatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatanuntuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Sardiman 200559, untuk mengetahuikekuatan motivasi belajar siswa, dapat di lihat dari beberapa indikator sebagai berikuta Kuatnya kemauan untuk berbuatb Jumlah waktu yang disediakan untuk belajarc Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang laind Ketekunan dalam mengerjakan tugasKESIMPULAN DAN SARANKesimpulanWarga belajar penerima bantuan KIP di PKBM GEMA pada Pendidikan kesetaraan PadaProgram Paket A dan Paket B kecamatan Tawang tahun 2018 berjumlah 103 dandiberikan setahun sekali, warga belajar yang seluruhnya memiliki Kartu IndonesiaPintar KIP. Warga belajar yang menerima bantuan KIP telah memenuhi satu kriteriayang telah ditentukan. Kepemilikan KIP mendukung pemerataan pendidikan, hal iniditandai dengan keadaan dan kondisi keluarga siswa yang memiliki kartu IndonesiaPintar KIP. Dengan adanya pemberian dana KIP Motivasi warga belajar dalammengikuti Pembelajaran pada pendidikan kesetraan Paket B dan Paket C di PKBMGEMA semakin meningkat. Di tunjukkan adanya minat untuk datang dalam prosespembelajaran frekuensi kehadiran serta ketekunan, keuletan dan kemauan/minatuntuk belajar sangat nampak sekali ketika mereka mendapatkan dana bantuan KartuIndonesia Pintar KIP.SaranBagi pemerintah, diharapkan mekanisme yang berubah disetiap periodenya diikutidengan sosialisasi yang jelas agar semua pihak dapak melaksanakan sesuai denganketentuan. Selain itu pemerintah seharusnya membentuk tim monitoring KartuIndonesia Pintar KIP. Kemudian pemerintah hendaknya lebih memberikankewenangan yang luas kepada pihak sekolah agar turut berperan aktif dalammengambil keputusan. Bagi warga belajar yang menerima dana bantuan KIP sebaiknyauntuk kegiatan belajar dan pembelajaran lebih ditingkatkan lagi, jangan hanyaberorientasi pada dana bantuan KIP saja akan tetapi harus ada motivasi dalam diriuntuk menjadi lebih baik lagi. Kepada warga belajar diharapkan lebih meningkatkanmotivasi yang bersifat intrinsik, serta diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dalammengikuti proses pembelajaran JURNAL COMM-EDUe-ISSN 2615-1480 p-ISSN 2622-5492 Volume 2 Nomor 2, Mei 2019152DAFTAR PUSTAKAArikunto, S. 2009. Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta Rineka CiptaDimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Bandung AlfabetaHadi Supeno 1999. Pendidikan dalam Belenggu kekuasaan. Magelang J. 2008. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam KegiatanPembelajaran. Jakarta Delia Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 12Tahun Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 25 S,A 2016. Sekripsi Implementasi Kebijakan Kartu Indonesia Pintar DAlam UpayaPemerataan Pendidikan TAhun Ajaran 2015/2016 di SMP Negeri 1 Semin UNYYogyakartaSardiman, 2005, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta PT Raja 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, danR&D. Bandung Kabinet RI. 2014. Instruksi Presiden RI No 17 Tahun 2014tentangPelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, ProgramIndonesiaPintar, Program Indonesia Sehat Untuk Membangun Sekertaris Kabinet RI. Aye SudartoMuhamad Bisri MustofaAnas Malikp class="abstrak">Low family incomes force children to support households and become Child Labourers PA in the agricultural and household sectors. The agricultural sector is still the main source of income for most Indonesians; at least 70% of the archipelago's population is dependent on the agricultural sector. However, rural poverty remains relatively high. At least 16% of rural areas are poor compared to of urban areas. Farm labourers have not been able to benefit significantly from economic growth, as it is undeniable that several problems have caused the agricultural sector to lag behind other sectors. This qualitative study will describe the processes that influence and shift the mindset of children and parents of child laborers to change their mindset and desire to continue their education. Economic exploitation in children is actually carried out by families, for example, by placing, allowing, and telling children to work as a form of economic exploitation. Good economic exploitation will result in good child development, but bad exploitation will have a bad impact on children, including lying, insensitivity, low self-esteem, developmental disorders, oppressing the weak, difficulty forming and interacting with the environment, anxiety, low self-esteem, and personality disorders. Equality education is another way for children to re-enter school. It is necessary to optimise all stakeholders to eliminate child labour and return child labourers to school. It is necessary to strengthen equivalency schools in various places so that they can be reached by children with economic difficulties or difficulties integrating into public schools. Preventive efforts must be made to ensure that children do not drop out of school and are prepared to enter the global workforce, including introducing and raising awareness of the importance of education, as well as providing affordable education to all.
desain kartu indonesia pintar